-->

ads

Jumat, 19 April 2024

Ketum Perjosi Tegaskan Berbagai Jenis Modus Penyelewengan BBM Bersubsidi

Ketum Perjosi Tegaskan Berbagai Jenis Modus Penyelewengan BBM Bersubsidi

MAKASSAR, SUARARAKYAT.NEWS – Ketua Umum (Ketum) Perserikatan Journalist Siber Indonesia ( Perjosi) menegaskan ada berbagai macam modus penyelewengan BBM Bersubsidi terutama bahan bakar solar.

Hal itu dikatakan Ketum Perjosi Salim Djati Mamma, saat dihubungi via selualarnya, Jumat (19/04/2024)

Bung Salim, sapaan akrab Mantan Dirut Harian Ujungpandang Ekspres mengungkapkan, jika modus itu dilakukan oleh pelaku, seperti modus mode helikopter, pelaku melakukan pengisian BBM subsidi berulang kali menggunakan kendaraan yang sama atau dalam jumlah yang besar sekaligus. 

Modus mode helikopter umumnya dilakukan menggunakan truk, mobil pribadi, truk tronton dan bus pariwisata. 

Secara rinci, Bung Salim mengungkapkan, jika  pada mode helikopter, salah satu modusnya dilakukan pelaku dengan memodifikasi kendaraannya sehingga bisa terdapat 'tangki' yang cukup besar di dalam kendaraan untuk bisa menampung lebih banyak BBM subsidi, tuturnya. 

Wartawan senior dibidang criminal ini juga menuturkan, jika modus lain pada mode helikopter yakni pelaku menggandakan QR code pembelian BBM subsidi dan plat nomor kendaraan. Modus tersebut umumnya dilakukan dengan memanfaatkan kendaraan truk, mobil pribadi, serta bus pariwisata atau tronton. 

"Pengisian yang dilakukan berulang-ulang dengan menggunakan kendaraan yang sama tapi menggunakan plat nomor dan juga QR code yang berbeda. 

Jadi memang ada pemalsuan atau penggandaan yang dilakukan, modus dengan mode helikopter ini pun memiliki indikasi yang kuat bahwa pelaku bekerja sama dengan oknum operator SPBU. 

Lantaran, kendaraan jadi mengisi BBM subsidi dengan waktu yang cukup lama dan sering bolak-balik ke SPBU, di mana seharusnya petugas SPBU mengetahui keanehan tersebut.” Tegas Bung Salim. 

Mantan Wakil Ketua Bidang Pembelaan Wartawan PWI Provinsi Sulsel ini juga mengungkapkan ada juga  jenis modus illegal unloading, yang dilakukan dengan memanfaatkan truk tangki BBM Pertamina. 

Modusnya dengan truk tangki Pertamina berhenti tidak pada lokasi yang ditentukan atau bukan di SPBU, di mana truk itu sedang menurunkan BBM subsidi secara ilegal. 

“Pada modus illegal unloading ini juga ada indikasi kuat pelaku bekerja sama dengan oknum pengawas SPBU dan oknum internal perusahaan Pertamina” jelas Bung Salim. 

Sedangkan ada juga modus dengan pemalsuan dokumen, tambah Bung Salim mengatakan, pada umumnya dilakukan oleh oknum nelayan yang bekerja sama dengan oknum pemerintah desa. 

Modus ini juga memiliki indikasi kuat pelaku bekerja sama dengan oknum operator SPBU/SPBN. 

Modus dilakukan dengan pemalsuan dokumen pemerintah, sehingga oknum nelayan bisa melakukan pembelian BBM Subsidi dengan menggunakan surat keterangan palsu atau tidak tidak menggunakan surat keterangan. 

Selain itu, oknum nelayan tersebut juga jadi bisa melakukan pembelian BBM subsidi menggunakan jeriken dengan kuantitas yang banyak.

“Pemalsuan dokumen pemerintah cukup marak, di mana untuk nelayan dan juga petani yang memang diijinkan melakukan pengambilan menggunakan jerigen, ini terkadang menggunakan surat rekomendasi yang digandakan” tuturnya
Ketum Perjosi, meminta aparat hukum dan pihak Pertamina jangan hanya tinggal diam, bahkan ada oknum yang menjadi pemain dan pelaku dalam ketiga modus tersebut.

“Saya berharap agar pihak APH dan Pertamina juga pihak terkait, untuk memberantas mafia atau pelaku kejahatan, yang menjual BBM bersubsidi jenis Solar ke pihak Industri tambang, yang mana sudah ada quota yang diberikan, namun ketidakpuasannya merampok hak Masyarakat”

ed : cdr
Don't Miss

News Feed