Suara Rakyat.News, Wajo - Puluhan petani dari Kelurahan Pinceng Pute, Kelurahan Baru Tancung, Kelurahan Tancung dan Desa Ujunge yang tergabung dalm Perkumpulan Petani Pemakaian Air (P3A) mendatangi Kantor DPRD Wajo, Jumat (14/2/2020).
Mereka menyampaikan aspirasi terkait adanya oknum yang menjebol irigasi dengan memasang pipa besar sehingga air irigasi itu jarang mengalir ke sawah mereka.
Pendamping P3K Sudirman, mengatakan ada 4 kelompok petani P3K yang saat ini kesulitan mendapatkan air, untuk itu dirinya meminta kepada anggota DPRD Wajo agar menindak tegas oknum petani di Maniangpajo yang sengaja menjebol irigasi serta menghilang sistem pemakaian air secara bergilir sesuai aturan.
"Kami sepakat kalau semua jenis pelanggaran yang dilakukan petani ditindak tegas seperti pembobolan irigasi dengan pemasangan baik itu pompa, pipa, selang dll, itu supaya pemakaian air irigasi bisa merata," kata Sudirman.
Camat Tanahsitolo, Andi Sahri Alam yang hadir dalam aspirasi ini, meminta diberi kesempatan untuk koordinasi bersama camat Maniangpajo agar permasalahan ini tidak berlarut-larut.
Sementara, salah satu anggota DPRD Wajo pemerima aspirasi, Mustafa menyebutkan bahwa permasalahan pembagian air tersebut sesungguhnya tidak perlu untuk saling menyalahkan.
Dia menyarakan, agar kasus ini diserahkan kepada penyidik PNS untuk menelusuri pelanggaran tersebut, mengingat statusnya lex spesialis dan diatur di UU nomor 17 tahun 2019 tentang sumber daya air.
"Harusnya ada penyidik dalam PSDA untuk menyelidiki pelanggaran pada saluran irigasi yang nantinya penyidik tersebut dapat menyita siapa saja yang melakukan pelanggaran," katanya. (Adv Humas DPRD Wajo)
Editor: CENDER